Rabu, 10 Agustus 2022

Diary BA Mahasiswa Uhamka 2022

Diary BA Mahasiswa Uhamka 2022



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat datang di blog saya, semuanya! Puji dan syukur saya haturkan kepada Allah SWT. atas segala berkah dan nikmatnya, semoga kita semua akan selalu berada di bawah lindungan Allah SWT., aamiin.


Perkenalkan nama saya Deta Zahra Fauziah, bisa dipanggil dengan Zahra. Saya adalah mahasiswa baru dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka).

Di kesempatan kali ini, saya akan menuliskan Diary Baitul Arqam Mahasiswa Baru (BAM) Uhamka 2022. Saya membuka dan menulis di dalam blog ini dalam rangka memenuhi tugas pasca BAM untuk memperoleh sertifikat sekaligus untuk sharing pengalaman yang mengesankan ini.


Sebelumnya, izinkan saya bercerita sedikit mengenai langkah saya menuju perguruan tinggi. Jujur, semasa SMA saya adalah seorang siswa yang memiliki cita-cita memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tetapi setelah mendaftar di beberapa jalur hasilnya tetap sama, tidak lolos. Saya sempat merasa sedih akan hal itu, tetapi saya tidak berputus asa karena saya yakin ada jalan lain yang terbaik untuk saya. Teman saya juga memberi masukan dan motivasi untuk saya agar tidak menyerah, mereka mengatakan “kuliah dimana aja sama kok, yang terpenting kualitas diri sendiri, tujuan diri sendiri selama kuliah untuk menuntut ilmu bukan untuk menuruti gengsi.”

Selang beberapa hari, saya pun mulai menjalani plan B, yakni mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Alhamdulillah saya lolos seleksi di pilihan kedua salah satu kampus swasta, tetapi tidak saya lanjutkan dikarenakan minat saya yang tidak begitu sesuai dengan progam studi tersebut.

Akhirnya saya mencari kampus lain yang memiliki program studi sesuai dengan minat saya, matematika. Saya teringat semasa SMA ada kampus yang melakukan promosi ke sekolah dan memiliki program studi pendidikan matematika yaitu Uhamka.

Tanpa membuang waktu, saya langsung mengunjungi website Uhamka untuk mendaftar. Kebetulan, saat itu pendaftaran bisa melalui jalur rapor, jadi saya memanfaatkan nilai rapor saya semasa SMA untuk mendaftar ke Uhamka. Alhamdulillah akhirnya saya lolos dan mendapatkan beasiswa berprestasi di Uhamka. Saya senang dan lega sekali sudah mendapatkan kampus dengan program studi impian saya, saya merasa ini adalah jalan terbaik bagi saya sekaligus untuk mendekatkan dan memperbaiki diri kepada Allah SWT.


Singkat cerita, setelah daftar ulang saya sempat bertanya-tanya apa yang harus saya lakukan selanjutnya karena sempat tidak mendapat info lebih lanjut mengenai perkuliahan. Akan tetapi, di tanggal 31 Juli 2022 lalu saya mendapatkan notifikasi dari whatsapp. Setelah saya cek, ternyata notifikasi itu berasal dari group BAM Kelompok 4 Gelombang 1 Uhamka.

Sebagai seorang yang baru saja ingin memasuki dunia perkuliahan tentunya saya sangat merasa asing dengan istilah BAM. Namun, kemudian kak empi yang sewaktu itu menjadi instruktur dari kelompok 4 menjelaskan kegiatan ini. Saya pun telah mendapatkan gambaran mengenai kegiatan ini. “Ospek keislaman? Nginep 2 hari? Wah.. kayak gimana ya, kok takut..” begitu yang ada dipikiran saya sembari menunggu arahan melalui zoom meeting yang akan diadakan keesokan harinya.

Setelah mengikuti dan menyimak pembekalan BAM yang dilakukan melalui zoom meeting, saya masih merasa kurang siap untuk mengikuti kegiatan ini. Ditambah dengan penugasan yang diberikan. Awalnya saya merasa bahwa penugasannya berat, tetapi saya terus meyakini diri saya dengan menanam mindset harus siap dan pasti bisa. Karena kalau terus ragu tidak akan menghasilkan apa-apa, hanya membuang waktu saja. Jadi, di hari itu juga saya mulai mencicil penugasan yang diberikan.

Saya memilih untuk mengerjakan penugasan meng-upload dan meresume e-book terlebih dahulu karena menurut saya, saya harus memahami materinya terlebih dahulu sebelum membuat tugas lainnya. Kata demi kata, halaman demi halaman saya lalui. Satu per satu penugasan alhamdulillah sudah saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tinggal menunggu waktu menuju hari pelaksanaan BAM sembari mempersiapkan bawaan yang akan dibawa nantinya.


Sehari sebelum pelaksanaan BAM, saya mendapat kabar dari Kak Empi bahwa saya dipindahkan dari kelompok 4 ke kelompok 2 dikarenakan adanya pemerataan kelompok. Saya sedikit terkejut mendengar kabar tersebut karena saya berpikir dengan pindah kelompok di sisa waktu yang sedikit ini saya akan susah mendapatkan teman baru. Akan tetapi, saya tidak memikirkan hal itu terlalu serius.

 

Hari pelaksanaan BAM telah tiba, saya berangkat menuju lokasi bersama orang tua saya. Alhamdulillah pagi itu kondisi jalan di Jakarta ramai lancar, sehingga saya bisa sampai tepat waktu. Sesampainya di lokasi, saya langsung disambut ramah dengan kakak-kakak beralmet merah, saya diantarkan untuk ikut berbaris di kelompok 2. Setelah itu, saya mencoba berkenalan dengan teman sekelompok saya yaitu Nur. Ia adalah teman pertama saya di kelompok ini.

Satu jam berlalu, sudah banyak mahasiswa baru yang berkumpul di lapangan Uhamka. Runtutan acara pun mulai berlangsung. Kegiatan BAM ini diawali dengan menaiki tangga menuju aula yang berada di lantai 6. Jujur saya sangat terkejut karena kalau istilah gaulnya saya adalah seorang “remaja jompo”. Tapi tidak apa karena semua orang menaiki tangga, terlebih saya juga memiliki teman untuk mengobrol.

Tiba di lantai 6, saya dan kelompok disambut kembali oleh kakak beralmet merah. Saya disapa dan diarahkan menuju tempat duduk dengan sangat ramah. Di aula, kegiatan BAM resmi dibuka oleh rektor Uhamka, Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum. Setelah itu, kami diarahkan menuju ruang kelas masing-masing sesuai kelompok untuk melanjutkan sesi berikutnya yaitu materi.

Kebetulan kelompok saya mendapatkan kelas di masjid, tepat di lantai 3. Sesampainya di kelas, saya berkenalan kembali dengan instuktur yaitu Kak Yuna dan semua teman kelompok saya. Sesudah itu, kami diminta untuk mengisi pretest melalui Online Learning Uhamka (OLU).

Lanjut ke sesi berikutnya, kami melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan materi Etika Komunikasi dan Busana Kampus. Di situ, kelompok dibagi lagi menjadi dua kelompok kecil dan kebetulan kelompok saya mendapatkan materi Etika Berkomunikasi dalam Islam. Saya berdiskusi dan melakukan presentasi di depan teman-teman serta kakak instruktur. Awalnya saya sedikit malu karena saya belum terbiasa untuk melakukan public speaking, akan tetapi saat presentasi kemarin saya merasa percaya diri.

Karena hari itu adalah hari Jum’at, maka di jam 11.30 WIB kegiatan diisi dengan ishoma. Sembari menunggu laki-laki selesai sholat Jum’at, saya menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama teman-teman. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang.

 

Ishoma sudah berlalu, sekarang kami sudah kembal di tempat duduk masing-masing dan menyimak sesi materi yang dipaparkan oleh dosen pemateri. Di situ saya sempat merasa terkejut dan takut karena dosen hanya menjelaskan materi selama 15 menit, dilanjutkan dengan sesi disksi selama 45 menit. Ditambah lagi, peraturannya setiap mahasiswa wajib mengeluarkan pendapat atau pertanyaan minimal sekali. Akan tetapi, alhamdulillah saya bisa menyimak materi dengan baik dan mengajukan beberapa pertanyaan yang mengganjal di pikiran saya. Saya pun mendapat gambaran untuk kelas perkuliahan nanti juga akan berlangsung seperti ini.

Sesi demi sesi berlalu, tibalah kami di sesi terakhir pada hari pertama yaitu Fathul Qulub dan dilanjut dengan pembagian kamar tidur di lapangan. Saya mendapat kamar di aula rusunawa dengan kapasitas orang 35 orang. Saya dan teman-teman pun langsung menuju ke kamar untuk bersiap tidur. Tetapi sebelum tidur, saya menuju ke kamar mandi terlebih dahulu untuk bersih-bersih diri. Sayangnya saat itu kamar mandi ramai, jadi saya tidak mendapat kesempatan untuk mandi, hanya cuci muka dan menggosok gigi.

Setelah itu saya kembali lagi ke kamar dan mengambil posisi mapan untuk tidur. Sebelum benar-benar tertidur saya merenungkan kegiatan hari ini yang dirasa sangat melelahkan karena banyaknya materi yang diberikan dan hanya berdiam diri di kelas saja.

 

Keesokan harinya, kami dibangunkan jam 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud, tadarus, dan sholat subuh berjamaah. Sebelum berangkat meunuju masjid, saya mengganti pakaian menjadi pakaian olahraga terlebih dahulu untuk melakukan senam pagi di lapangan.

Bagi saya, hari kedua ini tidak terlalu berat seperti hari pertama. Hari kedua hanya ada praktek sholat dan baca quran, dua sesi materi, sidang pleno, dan pentas seni. Untuk sidang pleno, kelompok saya mendapatkan materi Ilmu Amaliah Amal Ilmiah yang dipresentasikan oleh tiga orang perwakilan kelompok.

Sedangkan untuk pentas seni, kelompok saya kedapatan untuk menampilkan Stand-Up Comedy. Beruntungnya, kami punya seorang yang memiliki karakter lucu yaitu Bima. Bima maju menjadi perwakilan dari kelompok kami. Tidak hanya kelompok kami, tetapi semua kelompok turut berpartisipasi dalam acara ini. Pentas seni ini sangatlah menggembirakan menurut saya, banyak penampilan lucu yang sangat menghibur.

 

Hari kedua sudah berakhir, saya bangun lagi di jam 3 pagi untuk melaksanakan kegiatan yang sama seperti hari kemarin. Akan tetapi, hari ini adalah hari ketiga, hari dimana kegiatan BAM Gelombang 1 Uhamka ini akan segera berakhir. Setelah berdiam diri di masjid untuk sholat berjamaah, kami diarahkan menuju aula lagi untuk melaksanakan penutupan acara. Alhamdulillah kelompok saya mendapatkan penghargaan kelompok terbaik. Saya dan teman-teman sempat terkejut akan itu karena kami merasa kelompok saya masih belum maksimal. Setelah itu, acara BAM pun resmi ditutup dan seluruh peserta sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Saya merasa tiga hari itu terlalu cepat berlalu. Memang, pada awalnya saya merasa kurang siap menjalani kegiatan ini, tetapi setelah direnungi acara BAM kemarin sangatlah seru dan berkesan. Seperti apa yang dikatakan oleh ketua LPP AIK, jadikanlah kegiatan ini sementara dengan kesan baik selamanya. Benar sekali apa yang dikatakan oleh beliau, walaupun hanya beberapa hari, tetapi BAM ini sangat mengesankan. Tidak ada unsur kekerasan sama sekali di kegiatan ini, baik secara lisan pun tidak ada. Semua runtutan acara dilaksanakan dengan baik. Materi yang disampaikan juga jelas dan tentu memotivasi saya. Saya memiliki wawasan baru mengenai Islam, Iman, Ilmu, dan Adab. Saya juga memiliki motivasi untuk merubah kepribadian menjadi sosok yang aktif di organisasi selama masa perkuliahan ini guna menata masa depan agar menjadi lebih baik, mempunyai banyak relasi, dan bisa berbagi ilmu serta pengalaman kepada yang lain.

 

Saya pikir sekian yang bisa saya tuliskan di diary ini, terima kasih untuk semua yang sudah mengunjungi atau membaca blog saya. Saya harap saya bisa mendapatkan sertifikat BAM dengan hasil terbaik sesuai usaha yang sudah saya lakukan.

Akhir kata, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.                                                             


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Lingkungan Sekolah

  Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Lingkungan Sekolah   Deta Zahra Fauziah | 2201105008 Islam Disiplin Ilmu | 6B Dosen Pengampu: ...