Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar ialah suatu bentuk hambatan yang dapat memengaruhi hasil belajar anak. Hal ini dapat diamati melalui perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan perilaku, kebiasaan, serta aspek lain ketika anak berinteraksi dengan lingkungan.
Terdapat 5 jenis kesulitan dalam belajar, di antaranya:
- Gangguan perkembangan motorik dan perseptual
- Kesulitan belajar kognitif
- Kesulitan belajar bahasa
- Kesulitan belajar menulis
- Kesulitan belajar matematika
Menurut Mulyadi (2010) gejala anak yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat diamati melalui tingkah lakunya, seperti:
- Hasil belajar rendah di bawah rata-rata nilai.
- Hasil tidak seimbang dengan usaha anak.
- Lambat dalam melakukan tugas belajar.
- Menunjukan sikap, tingkah laku, dan gejala emosional yang kurang wajar.
Sedangkan dalam belajar matematika, gejala kesulitan yang sering dijumpai pada anak ialah:
- Kurang pemahaman konsep.
- Belum bisa menemukan apa yang menjadi permasalahan dalam soal.
- Lemah dalam menghitung angka yang besar/sulit.
- Tidak dapat menjelaskan kembali mengenai materi yang telah dipelajari.
- Hanya mengetahui rumus tetapi tidak dapat mengaplikasikan ke soal.
- Kesulitan dalam menjawab soal bervariasi dalam konsep yang sama.
- Kurang pemahaman dalam kosakata matematika.
Adapun faktor kesulitan dalam belajar matematika dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas faktor kejiwaan dan kejasmanian, sedangkan aktor eksternal terdisi atas faktor instrumental dan lingkungan.
Faktor kejiwaan:
- Kecerdasan.
- Minat terhadap mata pelajaran kurang.
- Motivasi belajar rendah.
- Rasa percaya diri dan disiplin pribadi kurang.
Faktor kejasmanian:
- Keadaan fisik lemah.
- Memiliki penyakit yang sulit atau tidak dapat disembuhkan.
- Gangguan fungsi indera penglihatan dan pendengaran.
- Kelelahan.
Faktor instrumental:
- Kecerdasan.
- Minat terhadap mata pelajaran kurang.
- Motivasi belajar rendah.
- Rasa percaya diri dan disiplin pribadi kurang.
Faktor lingkungan:
- Disintegrasi atau disharmonisasi keluarga.
- Lingkungan sosial sekolah tidak kondusif.
- Teman bergaul yang tidak baik.
- Pengaruh media massa.
Sebagai pendidik yang mana berperan sebagai orang tua kedua anak, maka pendidik juga perlu untuk memperhatikan setiap perkembangan anak guna menunjang keberhasilan pendidikan mereka. Mendiagosa kesulitan anak dalam belajar matematika dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Melakukan observasi kelas.
- Memeriksa penglihatan atau pendengaran anak.
- Wawancara orang tua anak.
- Memberi tes diagnostik pada bidang kecapakan tertentu.
- Mengadakan tes kemampuan intelegensi (IQ).
Kemudian, solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar dalam matematika ialah sebagai berikut.
Bagi orang tua:
- Bantuan dokter.
- Bantuan psikolog.
- Bantuan psikiater.
- Bantuan sosilog.
- Komunikasi dengan pendidik anak.
- Orang tua mengetahui kebiasaan anak.
Bagi pendidik:
- Memastikan kejelasan materi/konsep.
- Mengajar mengikuti kemampuan kelas.
- Memberi soal dengan tingkat kesulitan bertahap.
- Memperhatikan setiap peserta didik.
- Menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum.
- Menciptakan suasana belajar nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar