Pembuktian Kontradiksi (Counterxample)
Matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin daan memajukan daya pikir manusia. Matematika merupakan mata pelajaran
yang wajib ada dan perlu diberikan kepada semua peserta diidk mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta diidk dengan kemampuan berpikir logis,
analistis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita
menggunakan pikiran kita untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada, beigtu
pula dalam mengambil sebuah keputusan. Sebelum membuat keputusan atau
memecahkan suatu permasalahan, terlebih dahulu diharapkan untuk menarik
kesimpulan dari beberapa gagasan atau informasi yang telah ada. Dalam penarikan
kesimpulan tersebut tentunya harus memiliki kemampuan agar ptroses penarikan
kesimpulan tersebut menjadi valid.
Memecahkan permasalahan dalam matematika,
menarik kesimpulan dalam adanya pernyataan-pernyataan haruslah dengan cara atau
langkah yang sesuai. Hal ini merujuk pada pemecahan permasalahan bagaimana
pembuktian atau pembenaran dalam sebuah pernyataan dimana pembuktian ini
dibedakan secara langsung dan tidak langsung. Masing-masing cara pembuktian ini
memiliki metodenya masing-masing, dimana pembuktian langsung menggunakan
aksioma, definisi, dan teorema. Sedangkan pembuktian tidak langsung dapat
diselesaikan dengan beberapa metode seperti kontraposisi dan kontradiksi.
A. Pembuktian Kontradiksi
Pembuktian Kontradiksi termasuk ke dalam
bagian pembuktian tidak langsung yang menggunakan bentuk kontradiksi.
Kontradiksi sendiri bermakna bahwa semua nilai kebenaran selalu bernilai False (F). Untuk mengingat dan memahami
kembali konsep mengenai kontradiksi, perhatikanlah contoh kontradiksi di bawah
ini.
Maka, pembuktian kontradiksi merupakan sebuah metode
pembuktian teorema dengan bentuk implikasi p Þ q. Namun, metode pembuktian ini memiliki keunikannya
tersendiri yaitu dengan mengasumsikan bahwa hipotesis (pernyataan p) bernilai
benar sedangkan kesimpulannya (pernyataan q)
bernilai salah (~q). Kemudian akan ditelusuri bagaimana nilai kebenaran teorema tersebut,
apakah terbukti atau tidak. Karena menggunakan pembuktian kontradiksi, dapat
dipastikan bahwa nilai kesimpulan dari pernyataan yang diubah menjadi
kontradiksi akan bernilai salah.
Untuk membuktikan suatu teorema pembuktian
kontradiksi ialah sama dengan cara pembuktian langsung, yaitu dengan
menggunakan tabel pembuktian dan penulisan formal (formal writing).
Setelah memahami pengertian dari pembuktian
kontradiksi, disajikan contoh soal yang dapat menambah pemahaman
mengenai pembuktian kontradiksi.
Buktikan menggunakan tabel dan penulisan formal dalam pembuktian kontradiksi jika n adalah
bilangan ganjil, maka 3n + 1 adalah bilangan genap.
Demikianlah yang dapat disajikan pada makalah ini. Sehingga dapat ditarik simpulan bahwa pembuktian kontradiksi dapat dilihat dari kata ‘kontra’ yang berarti bertolak belakang atau berlawanan. Pembuktian kontradiksi dikatakan unik karena memerlukan logika dan kesabaran untuk membuktikannya. Sama halnya implikasi yang memiliki ekuivalensi dengan kontraposisi , negasi dari sebuah implikasi juga memiliki ekuivalensi dengan sebuah pernyataan lain. Bentuk pernyataan yang ekuivalen dengan negasi implikasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
~(p Þ q) º p Ù ~q
Sebuah pernyataan berupa implikasi p Þ q memiliki negasi ~(p Þ q). Jika implikasinya bernilai tautologi (semua benar), maka sudah dipastikan negasinya bernilai kontradiksi (semua salah). Pada pembuktian kontradiksi ini akan ditelusuri bahwa pernyataan implikasi bernilai benar dengan membuktikan bahwa pernyataan kontradiksi merupakan pernyataan yang salah. Agar bisa menyatakan bahwa suatu pernyataan kontradiksi bernilai salah, maka dapat diasumsikan terlebih dahulu apabila kesimpulan (pernyataan q) bernilai salah. Selanjutnya dapat dilanjutkan pembuktiannya hingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar