Minggu, 30 Juli 2023
Artikel
Proses Berpikir Matematika
Logika Matematika 3
III. Dilemma
Dilemma merupakan bagian dari silogisme yang terdiri atas dua premis yang serba salah. Dilemma adalah sebuah argumentasi atau himpunan premis-premis, dimana premis mayornya terdiri dari dua pernyataan dan premis minornya ialah pernyataan disjungtif. Konklusi dari dilemma berupa konsekuensi dari premis-premis yang saling berkontradiksi/tidak dikehendaki. Dilemma sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Dilemma konstruktif
Dilemma
konstruktif merupakan kombinasi dari dua pernyataan berbentuk modus ponen.
- Dilemma destruktif
Dilemma destruktif
merupakan kombinasi dari dua pernyataan berbentuk modus tollens.
Dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya dalam logika matematika pun terdapat ekuivalensi/kesetaraan antar pernyataan yang sudah diatur dalam hukum-hukum terkait.
Di logika matematika pun terdapat beberapa cara untuk menarik sebuah kesimpulan, di antaranya silogisme dan dilemma. Silogisme ialah cara penarikan kesimpulan yang menggunakan cara berpikir deduktif, yaitu dari khusus ke umum. Silogisme ini membutuhkan dua buah premis untuk mengambil suatu kesimpulan yang bernilai benar. Silogisme terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu silogisme kategorik, silogisme hipotetik, silogisme alternatif, entimen, dan silogisme disjungtif.
Sedangkan dilemma merupakan bagian dari silogisme yang cukup rumit karena premis mayornya terdiri atas dua buah pernyataan. Kesimpulan dari dilemma juga berupa konsekuensi yang tidak dikehendaki. Dilemma dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis premis mayornya. Dilemma konstruktif berarti premis mayornya mengandung dua buah modus ponens, sedangkan dilemma destruktif mengandung modus tollens dalam premis mayornya.
Proses Berpikir Matematika
Logika Matematika 2
I. Ekuivalen dalam logika matematika
II. Silogisme
Silogisme merupakan bagian paling penting dalam ilmu logika. Silogisme termasuk ke dalam cara berpikir deduktif, yaitu mengambil kesimpulan khusus dari kesimpulan umum. Silogisme terdiri atas dua pernyataan untuk memperoleh kesimpulan sebagai pernyataan ketiganya. Kedua pernyataan disebut dengan premis, sedangkan pernyataan ketiga berupa kesimpulan yang disebut konklusi.
Kedua premis yang mendukungnya bernilai benar, maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang dihasilkan juga bernilai benar. Dua premis ini dibedakan menjadi premis mayor dan minor. Premis mayor ialah premis yang bersifat umum dan dapat dijadikan predikat. Sedangkan premis minor ialah premis yang menjadi subjek dan bersifat khusus.
Silogisme dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
- Silogisme kategorik
Silogisme kategorik ialah silogisme yang semua pernyataannya ialah pertnyataan kategorik. Silogisme kategorik merupakan pernyataan deklaratif yang dibuat atas tiga pernyataan yang masing-masingnya disebutkan dua kali.
Contoh:
Lumba-lumba
adalah hewan mamalia. (Premis mayor)
Semua hewan mamalia adalah hewan berdarah panas. (Premis minor)
Lumba-lumba adalah hewan berdarah panas. (Konklusi)
- Silogisme hipotetik
Silogisme hipotetik ialah silogisme yang premisnya berupa pernyataan bersyarat. Premis mayor pada silogisme merupakan pernyataan hipotetik, sedangkan premis minornya merupakan pernyataan kategorik.
Contoh:
Jika
hujan, maka saya memakai payung. (Premis mayor)
Sekarang
hujan. (Premis minor)
Jadi saya memakai
payung. (Konklusi)
- Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah jenis silogisme yang menggunakan disjungsi sebagai premis mayornya. Premis mayor ini berupa pernyataan alternatif. Pernyataan alternatif ialah bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulan dari silogisme alternatif akan menolak alternatif lainnya.
Contoh:
Nenek
memasak ayam atau bebek. (Premis mayor)
Nenek
memasak ayam. (Premis minor)
Jadi, Nenek tidak
memasak bebek. (Konklusi)
- Entimen
Entimen ialah bentuk silogisme yang hanya terdapat premis minor dan konklusi. Silogisme jenis ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Contoh:
Ia telah menerima
hadiah pertama karena ia menang dalam sayembara itu.
- Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya menggunakan disjungtif. Sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang merupakan ingkaran dari salah satu kemungkinan yang disebut dalam premis mayor. Kesimpulan silogisme disjungtif dapat mengandung kemungkinan lain.
Contoh:
Hasan
berkata jujur atau berbohong. (Premis mayor)
Hasan
tidak mengatakan yang sejujurnya. (Premis minor)
Hasan berkata bohong. (Konklusi)
Hasan
berkata jujur atau berbohong. (Premis mayor)
Hasan
tidak berkata bohong. (Premis minor)
Hasan berkata jujur. (Konklusi)
Proses Berpikir Matematika
Logika Matematika 1
Logika matematika sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi logika matematika dapat dilihat melalui perkataan yang biasa disebut dengan sebuah pernyataan. Dalam sebuah pernyataan yang diucapkan, tentulah memiliki suatu kesimpulan. Kesimpulan ini juga termasuk ke dalam cakupan logika matematika. Di dalam logika matematika, bagaiman cara untuk menarik kesimpulan pun dipelajari. Terdapat beberapa cara untuk menarik sebuah kesimpulan, diantaranya menggunakan modus ponens, modus tollens, silogisme, dan juga dilemma. Pada penulisan laman kali ini difokuskan kepada ekuivalensi dalam logika matematika, silogisme dan dilemma yang akan dibahas pada laman berikutnya, dimana keduanya merupakan sama-sama membahas mengenai penarikan kesimpulan dengan syarat membutuhkan dua buah pernyataan atau lebih.
I. Ekuivalen dalam logika matematika
Secara umum, ekuivalen dapat diartikan
suatu hal memiliki nilai yang sama dengan pembandingnya. Dalam logika
matematika, dikenal konsep ekuivalen atau kesetaraan untuk menyatakan hubungan
antar pernyataan. Biasanya, dua buah pernyataan dapat dikatakan ekuivalen jika
keduanya memiliki nilai kebenaran yang sama untuk setiap barisnya pada tabel
kebenaran.
Terdapat beberapa kaidah mengenai
ekuivalen dalam logika matematika, yaitu:
Dari beberapa kaidah tersebut, jika
dibuktikan dengan menggunakan tabel kebenaran maka hasil akhirnya akan bernilai
ekuivalen. Kemudian,
untuk memahami lebih lanjut berikut disajikan soal dan pembahasan mengenai ekuivalensi
logika matematika.
Proses Berpikir Matematika
Pembuktian Langsung
Dalam proses belajar mahasiswa berpikir
untuk mendapatkan suatu pengetahuan, yang nantinya akan digunakan untuk
mempelajari hal-hal yang baru. Salah satu faktor pengganggu proses belajar
mahasiswa ialah kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Semakin
banyak latar belakang pengetahuan yang disediakan, maka semakin baik dan cepat
pembelajaran tersebut terjadi. Dalam memperoleh pengetahuan dan suatu
keterampilan itu sendiri diperlukan suatu kemampuan dalam berpikir. Kemampuan
dalam berpikir dan mengontrol setiap proses berpikir yang dilakukan untuk
meningkatkan proses belajar itu sendiri merupakan metakognisi.
Masalah
pembuktian matematika dimana tujuannya sudah ditentukan, tetapi langkah-langkah
dalam membuktikan tersebut yang perlu di manipulasi atau di konstruksi oleh
mahasiswa sesuai pemilihan strategi penyelesaian yang digunakan, pelaksanaan
setiap langkah penyelesaian dan mengevaluasi setiap proses tersebut, sehingga
menghasilkan langkah-langkah yang benar serta menghasilkan kesimpulan bahwa suatu
pernyataan tersebut benar adanya. Dalam mengkonstruksi pembuktian, mahasiswa
dapat menggunakan metode pembuktian matematika dikelompokkan menjadi pembuktian
langsung dan pembuktian tidak langsung.
Pada makalah ini, kami akan dibahas soal dengan penyelesaian pembuktian langsung. Pembuktian langsung merupakan suatu metode pembuktian teorema yang berbentuk implikasi p Þ q. Pembuktian langsung dapat diselesaikan dengan tabel atau penulisan formal.
Pembuktian
langsung merupakan salah satu bagian dari pembuktian dalam matematika. Bukti
sendiri memiliki pengertian serangkaian argumen logis yang menjelaskan
kebenaran atas suatu pernyataan.
Terdapat tiga unsur dalam pembuktian matematika, yaitu:
- Aksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenarannya dan bersifat umum. Contohnya ialah rumus matematika yang digunakan di seluruh bagian dunia.
- Defisini, merupakan pernyataan terkait suatu konsep tertentu yang merupakan hasil dari kesepakatan bersama. Seperti definisi dari garis atau lainnya.
- Teorema, merupakan pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan melalui sebuah pembuktian. Teorema yang sudah dibuktikan salah satunya ialah teorema pythagoras.
Ketiga unsur tesebut sangatlah berkaitan dengan materi pembuktian matematika. Pembuktian langsung merupakan sebuah teorema yang berbentuk implikasi (p Þ q) dimana p berperan sebagai hipotesis dan q merupakan sebuah kesimpulan.
Dalam membuktikan sebuah pembuktian, dapat digunakan dua metode, yaitu metode tabel pembuktian dan penulisan formal pembuktian (formal writing). Untuk mengetahui seperti apa dan bagaimana cara melakukan pembuktian langsung dapat dilihat pada latihan soal di subbab berikutnya.
Contoh soal:
Buktikan
dengan menggunakan tabel dan penulisan formal pembuktian untuk proposisi berikut
“Jika suatu bilangan bulat n adalah genap, maka 2n3 + n habis dibagi 3”.
a. Tabel pembuktian
Jika
suatu bilangan bulat n adalah genap, maka 2n3 + n habis dibagi 3
Hipotesis: Bilangan bulat n adalah genap
Kesimpulan: 2n3 + n habis dibagi 3
b. Penulisan formal (formal writing)
Penyelesaian:
Kita asumsikan bilangan bulat n adalah genap dan akan dibuktikan bahwa 2n3 + n habis dibagi 3.
Karena n adalah bilangan bulat genap, maka n = 2x.
Gunakan aljabar, diperoleh:
Selama n adalah bilangan bulat genap dan tidak berlaku sifat tertutup untuk operasi pembagian, maka harus dibuktikan bahwa seluruh elemen pembilang dapat dibagi habis oleh 3. Akan tetapi, pada operasi tersebut semua pembilang tidak dapat habis dibagi 3, sehingga kesimpulan bahwa 2n3 + n habis dibagi 3 tidak terbukti.
Demikianlah yang dapat disajikan pada makalah ini. Sehingga dapat ditarik simpulan bahwa pembuktian merupakan serangkaian proses yang menjelaskan kebenaran suatu pernyataan menggunakan argumen dan tahapan yang logis. Terdapat tiga unsur dalam pembuktian, yaitu aksioma, definisi, dan teorema. Sedang pembuktian matematika sendiri dibedakan menjadi pembuktian langsung dan tidak langsung. Pembuktian lansgung merupakan sebuah teorema yang berbentuk implikasi. Metode pembuktian lansgung ialah tabel pembuktian dan penulisan formal pembuktian.
Sabtu, 29 Juli 2023
Proses Berpikir Matematika
Pembuktian Kontradiksi (Counterxample)
Matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin daan memajukan daya pikir manusia. Matematika merupakan mata pelajaran
yang wajib ada dan perlu diberikan kepada semua peserta diidk mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta diidk dengan kemampuan berpikir logis,
analistis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita
menggunakan pikiran kita untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada, beigtu
pula dalam mengambil sebuah keputusan. Sebelum membuat keputusan atau
memecahkan suatu permasalahan, terlebih dahulu diharapkan untuk menarik
kesimpulan dari beberapa gagasan atau informasi yang telah ada. Dalam penarikan
kesimpulan tersebut tentunya harus memiliki kemampuan agar ptroses penarikan
kesimpulan tersebut menjadi valid.
Memecahkan permasalahan dalam matematika,
menarik kesimpulan dalam adanya pernyataan-pernyataan haruslah dengan cara atau
langkah yang sesuai. Hal ini merujuk pada pemecahan permasalahan bagaimana
pembuktian atau pembenaran dalam sebuah pernyataan dimana pembuktian ini
dibedakan secara langsung dan tidak langsung. Masing-masing cara pembuktian ini
memiliki metodenya masing-masing, dimana pembuktian langsung menggunakan
aksioma, definisi, dan teorema. Sedangkan pembuktian tidak langsung dapat
diselesaikan dengan beberapa metode seperti kontraposisi dan kontradiksi.
A. Pembuktian Kontradiksi
Pembuktian Kontradiksi termasuk ke dalam
bagian pembuktian tidak langsung yang menggunakan bentuk kontradiksi.
Kontradiksi sendiri bermakna bahwa semua nilai kebenaran selalu bernilai False (F). Untuk mengingat dan memahami
kembali konsep mengenai kontradiksi, perhatikanlah contoh kontradiksi di bawah
ini.
Maka, pembuktian kontradiksi merupakan sebuah metode
pembuktian teorema dengan bentuk implikasi p Þ q. Namun, metode pembuktian ini memiliki keunikannya
tersendiri yaitu dengan mengasumsikan bahwa hipotesis (pernyataan p) bernilai
benar sedangkan kesimpulannya (pernyataan q)
bernilai salah (~q). Kemudian akan ditelusuri bagaimana nilai kebenaran teorema tersebut,
apakah terbukti atau tidak. Karena menggunakan pembuktian kontradiksi, dapat
dipastikan bahwa nilai kesimpulan dari pernyataan yang diubah menjadi
kontradiksi akan bernilai salah.
Untuk membuktikan suatu teorema pembuktian
kontradiksi ialah sama dengan cara pembuktian langsung, yaitu dengan
menggunakan tabel pembuktian dan penulisan formal (formal writing).
Setelah memahami pengertian dari pembuktian
kontradiksi, disajikan contoh soal yang dapat menambah pemahaman
mengenai pembuktian kontradiksi.
Buktikan menggunakan tabel dan penulisan formal dalam pembuktian kontradiksi jika n adalah
bilangan ganjil, maka 3n + 1 adalah bilangan genap.
Demikianlah yang dapat disajikan pada makalah ini. Sehingga dapat ditarik simpulan bahwa pembuktian kontradiksi dapat dilihat dari kata ‘kontra’ yang berarti bertolak belakang atau berlawanan. Pembuktian kontradiksi dikatakan unik karena memerlukan logika dan kesabaran untuk membuktikannya. Sama halnya implikasi yang memiliki ekuivalensi dengan kontraposisi , negasi dari sebuah implikasi juga memiliki ekuivalensi dengan sebuah pernyataan lain. Bentuk pernyataan yang ekuivalen dengan negasi implikasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
~(p Þ q) º p Ù ~q
Sebuah pernyataan berupa implikasi p Þ q memiliki negasi ~(p Þ q). Jika implikasinya bernilai tautologi (semua benar), maka sudah dipastikan negasinya bernilai kontradiksi (semua salah). Pada pembuktian kontradiksi ini akan ditelusuri bahwa pernyataan implikasi bernilai benar dengan membuktikan bahwa pernyataan kontradiksi merupakan pernyataan yang salah. Agar bisa menyatakan bahwa suatu pernyataan kontradiksi bernilai salah, maka dapat diasumsikan terlebih dahulu apabila kesimpulan (pernyataan q) bernilai salah. Selanjutnya dapat dilanjutkan pembuktiannya hingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Artikel
Penggunaan Virtual Reality dan Augmented Reality dalam Pembelajaran
Abstrak
Teknologi akan selalu mengalami perkembangan. Terlebih
sejak pandemi Covid-19 pada 2020
lalu, dimana seluruh kegiatan sehari-hari manusia termasuk pendidikan dialihkan
dengan memanfaatkan adanya teknologi. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran
memang sudah diterapkan sebelum pandemi, tetapi setelah adanya
pandemi, teknologi berkembang semakin pesat demi menjamin dan menunjang
pendidikan yang harus terus berlanjut. Banyak inovasi baru yang lahir seperti virtual reality dan augmented reality yang belum pernah ditemui sebelumnya. Virtual reality adalah teknologi yang dapat
memunculkan gambar-gambar pembelajaran dalam bentuk media tiga dimensi sedangkan
augmented reality merupakan gabungan
dari benda di dunia maya yang diterapkan dalam dunia nyata dalam bentuk dua
atau tiga dimensi sehingga dapat dilihat, disentuh, atau didengar. Keduanya
dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran karena dapat mempermudah jalannya pembelajaran.
Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui penggunaan virtual reality dan augmented
reality dalam pembelajaran.
Kata kunci: Virtual reality,
augmented reality, pembelajaran
I. Pendahuluan
Teknologi dapat terus berkembang mengikuti
kebutuhan serta keinginan manusia. Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, perkembangan teknologi berkembang pesat
mengikuti kebutuhan serta keinginan manusia perkembangan teknologi selalu
menghasilkan inovasi baru setiap harinya, bahkan inovasi yang belum pernah ada
sebelumnya. Salah satu hasil dari inovasi tersebut ialah virtual reality dan augmented
reality.
Virtual
reality adalah teknologi yang
dapat menciptakan lingkungan atau dunia tidak nyata melalui komputer, teknologi
ini juga memungkinkan penggunanya untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan
tersebut. Sedangkan augmented reality adalah
teknologi yang dapat menambahkan informasi visual, audio, atau haptic pada
dunia nyata melalui perangkat smartphone,
tablet, atau kacamata AR. Kedua teknologi ini sudah diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia pendidikan. Pembelajaran yang memiliki sifat fleksibel
sesuai perkembangan zaman dan teknologi pun sudah menerapkan kedua teknologi
ini. Penggunaan virtual reality dan augmented reality dalam pembelajaran
dapat mempermudah semua pihak dalam pendidikan. Oleh karena itu, paper ini akan
membahas mengenai penggunaan virtual
reality dan augmented reality dalam
pembelajaran.
II. Pembahasan
Dalam penyelenggaraan pendidikan haruslah
mengikuti perkembangan zaman, termasuk juga perkembangan teknologi. Jika pendidikan
pada suatu negara tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, maka negara
tersebut akan tertinggal dan tidak dapat berkembang sebagaimana negara lain
yang menyelenggarakan pendidikan sesuai perkembangan yang ada. Di Indonesia
sendiri, pendidikan sudah melibatkan peranan teknologi di dalamnya, terlebih
sejak adanya pandemi Covid-19,
kegiatan belajar mengajar dialihkan melalui bantuan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat
pesat saat ini juga turut serta memberikan pengaruh besar dalam proses
pengembangan berbagai macam media pembelajaran berbasis penerapan teknologi
sebagai salah satu inovasi dalam dunia pendidikan (Decvi, Pitoewas, & Adha,
2020), hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan seiring dengan
perkembangan teknologi.
Mekanisme pembelajaran daring (dalam
jaringan) dilaksanakan menggunakan pertemuan tatap maya melalui aplikasi, hal
ini mendapat tanggapan baik dari para peserta didik pada awalnya karena merasa
asing dengan pembelajaran daring, akan tetapi seiring berjalannya waktu, minat
peserta didik menurun karena rasa bosan akan pertemuan yang kurang interaktif.
Pada kasus ini, peranan kemajuan teknologi sangat penting untuk membantu
meningkatkan minat peserta didik terhadap pembelajaran. Maka dari itu, perlunya
penggunaan inovasi baru dalam pembelajaran yang belum pernah digunakan
sebelumnya seperti virtual reality dan
augmented reality.
Virtual
reality sendiri merupakan
teknologi yang dapat memunculkan gambar-gambar pembelajaran dalam bentuk media
tiga dimensi. Proses ini dibuat melalui bantuan komputer sehingga hasilnya akan
terlihat lebih nyata. Sebabnya, para penggunanya akan merasa melihat sesuatu
secara langsung dalam lingkungan yang dibuat. Dengan teknologi ini diharapkan
konsep berinteraksi dalam proses pembelajaran akan lebih mudah digunakan untuk
meningkatkan fokus peserta didik, menarik perhatian peserta didik, serta
menghemat biaya dan waktu simulasi. Begitu pula dengan augmented reality, merupakan teknologi yang menggabungkan objek
virtual dua atau tiga dimensi dengan objek nyata. Augmented reality dapat diaplikasikan untuk semua indera pada
manusia.
Dalam pendidikan, teknologi ini dapat
digunakan untuk membantu peserta didik memahami materi yang diberikan agar
lebih interaktif. Keduanya dapat digunakan dalam pembelajaran dengan harapan
para peserta didik dapat melakukan interaksi secara lebih mendalam dengan
lingkungan digital seolah-olah merasa berada pada dunia nyata dalam
penglihatannya yang dapat meningkatkan daya tarik peserta terhadap
pembelajaran, tidak hanya kepada game. Teknologi ini sangat membantu dalam
memudahkan pembelajaran dikarenakan fleksibilitas desain dunia maya pada konten
virtual reality dan augmented reality menjadi nilai unggulan. Keduanya memungkinkan
peserta didik untuk mengubah objek di dunia maya menggunakan sumber yang tidak
terlihat di dunia fisik. Selain itu juga dapat melatih soft skill seperti berkomunikasi dan negosiasi.
Dengan memanfaatkan kedua teknologi ini
dapat menciptakan media kreasi seni dan praktik virtual yang menyenangkan. Seperti
contoh melalui taman sejarah virtual tidak perlu lagi keluar kelas dan memakan
waktu di luar jam sekolah (M. B. Sinambela, 2018). Akan lebih baik jika dalam penugasan
peserta didik diarahkan untuk lebih berkreasi dalam menggunakan teknologi seperti
powerpoint, microsoft word, dan pdf,
serta dapat melakukan atau menganalisis simulasi yang tersedia di jaringan
internet. Peranan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga
penting untuk mengembangkan dan mendukung kemampuan peserta didik mengenal
teknologi dengan mensimulasikannya terlebih dahulu. Meskipun begitu, dalam
penggunaan teknologi ini haruslah tetap mengawasi berjalannya pembelajaran agar
tidak menyimpang serta memastikan penggunaan teknologi sudah sesuai dengan
kurikulum yang ada. Penggunaan virtual
reality dan augmented reality
dalam pembelajaran juga masih perlu kerja sama antara pihak pemerintah atau
mahasiswa yang bergerak dalam bidang teknologi agar dapat berkembang lebih baik
lagi.
III. Penutup
Penggunaan virtual reality dan augmented
reality dalam pembelajaran diperlukan seiring mengikuti perubahan zaman dan
menyesuaikan kurikulum pembelajaran agar dapat menghasilkan input maupun output yang berkualitas. Penggunaan kedua teknologi inovatif ini sangat
berpengaruh untuk mendukung interaksi peserta didik dengan media yang
disajikan, membantu penyampaian materi yang membutuhkan visualisasi agar mudah
dipahami oleh peserta didik. Kemudian, penggunan teknologi ini dalam
pembelajaran dapat menarik perhatian peserta didik untuk mencoba-coba hal baru
ini. Dengan ini, pembelajaran dapat berjalan lebih ekeftif dan efisien karena
dapat menghemat biaya, waktu, serta tenaga.
Daftar Pustaka
BAMS. 2023. Perbedaan
Virtual Reality dan Augmented Reality (https://pasla.jambiprov.go.id/perbedaan-virtual-reality-dan-augmented-reality/#Augmented_Reality)
Soni, dkk. Penggunaan
Teknolovi Virtual Reality (Vr) Sebagai Upaya Eskalasi Minat Dan Optimalisasi
Dalam Proses Pembelajaran Secara Online Dimasa Pandemik.
Tri, Afri Fardani. 2020. Penggunaan Teknologi Virtual Relity Untuk Sekolah Menengah Pertama Pada
Tahun 2010-2020.
Siswanto, Romi. Implementasi virtual reality di bidang
pendidikan kejuruan (https://ppg.kemdikbud.go.id/news/implementasi-virtual-reality-di-bidang-pendidikan-kejuruan)
Mathematics Vocabulary Grade 9
Mathematics Vocabulary Grade 9
(Kosakata Matematika Kelas 9)
Topic 1: Exponent and Root Shape
|
English |
Bahasa Indonesia |
|
Powers
of numbers |
Bilangan
berpangkat |
|
Root
shape |
Bentuk
akar |
|
Scientific
notation |
Notasi
ilmiah |
|
Zero
exponent |
Pangkat
nol |
|
Negative
exponent |
Pangkat
negatif |
|
exponent |
perpangkatan |
|
Base |
Bilangan
pokok basis |
|
Multiplication
exponent |
Perkalian
perpangkatan |
|
Division
exponent |
Pembagian
perpangkatan |
|
Squared
root |
Akar
kuadrat |
Topic 2: Quadratic Equation and Function
|
English |
Bahasa Indonesia |
|
Coefficient |
Koefisien |
|
Constant |
Konstanta |
|
Discriminant |
Diskriminan |
|
Factoring |
Pemfaktoran |
|
Graph |
Grafik |
|
Optimum
Value |
Nilai
Optimum |
|
Perfect
Square |
Kuadrat
Sempurna |
|
Quadratic
Formula |
Rumus
Kuadratik Abc |
|
Square
Equation |
Persamaan
Kuadrat |
|
Square
Function |
Fungsi
Kuadrat |
|
Symmetry
Axis |
Sumbu
Simetri |
|
Variable |
Variabel |
Topic 3: Transformation
|
English |
Bahasa Indonesia |
|
Clockwise
|
Searah
Jarum Jam |
|
Counterclockwise |
Berlawanan
Jarum Jam |
|
Dilation |
Dilatasi |
|
Fold
Symmetry |
Simetri
Lipat |
|
Horizontal
|
Horizontal |
|
Origin
|
Titik
Awal |
|
Reflection |
Refleksi |
|
Reflection
Line |
Garis
Refleksi |
|
Rotation |
Rotasi |
|
Rotation
Angle |
Sudut
Rotasi |
|
Rotation
Centre |
Pusat
Rotasi |
|
Rotational
Symmetry |
Simetri
Putar |
|
Scale
Factor |
Faktor
Skala |
|
Shadow |
Bayangan
|
|
Symmetry
Line |
Garis
Simetri |
|
Translation |
Translasi |
|
Vertical
|
Vertikal |
Topic 4: Congruence and Similarity
|
English |
Bahasa Indonesia |
|
Angle |
Sudut |
|
Appropriate |
Bersesuaian |
|
Coincide |
Berhimpit |
|
Comparable |
Sebanding |
|
Congruence |
Kongruen |
|
Corresponding
Angle |
Sudut
Sehadap |
|
Scale
Factor |
Faktor
Skala |
|
Side |
Sisi |
|
Similarity |
Kesebangunan |
Topic 5: Curved Side Geometry
|
English |
Bahasa Indonesia |
|
Area
Of Base |
Luas
Alas |
|
Area
Of Sector |
Luas
Juring |
|
Area
Of Surface |
Luas
Permukaan |
|
Base |
Alas |
|
Cone |
Kerucut |
|
Diameter |
Diameter |
|
Height |
Tinggi |
|
Lateral
Surface |
Selimut
|
|
Net |
Jaring-Jaring |
|
Radius |
Jari-Jari |
|
Slant
Height |
Garis
Lukis |
|
Sphere
|
Bola |
|
Tube/Cylinder |
Tabung |
|
Volume |
Volume |
Mathematics vocabulary grade 7 here.
Mathematics vocabulary grade 8 here.
Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Lingkungan Sekolah
Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Lingkungan Sekolah Deta Zahra Fauziah | 2201105008 Islam Disiplin Ilmu | 6B Dosen Pengampu: ...
-
Asal-usul Nilai Phi dari Sejarah China Kuno Ketika mendengar “Phi” dalam matematika, pasti akan merujuk kepada materi lingkaran yang sudah d...
-
Penggunaan Virtual Reality dan Augmented Reality dalam Pembelajaran Abstrak Teknologi akan selalu mengalami perkembangan. Terlebih sej...
-
I. Mengenal Basis Bilangan Dalam matematika, terdapat istilah bilangan yang digunakan dalam konsep pencacahan dan pengukuran. Bilangan mem...








.jpeg)






